Orang Indonesia Makin Mampu Beli Barang Mewah


Konsumsi barang mewah makin jamak di Indonesia. Entah ini menandakan Indonesia makin konsumtif, yang jelas daya beli masyarakat meningkat. Utamanya, daya beli kelas menengah ke atas yang tinggal di ibukota negara. Patut diperhatikan pula, pasar barang mewah masih didominasi produsen asing, misalnya Debenhams, Corum, Ferrari.
Suryo Bambang Sulisto, Ketua Umum Kadin
“Salah satu daya tarik untuk investor luar negeri, terutama beberapa tahun terakhir, adalah kelas menengah kita. Ada peningkatan pasar sehingga mampu membeli barang-barang mewah,” kata Suryo Bambang Sulisto, Ketua Umum Kadin, usai membuka Mobiliari Global Luxury Conference 2013.
Walaupun pengertian kelas menengah bisa berbeda, sudah ada sebagian kelas menengah yang memiliki kemampuan mengonsumsi barang mewah. Contohnya, membeli pesawat jet yang harganya bisa mencapai US$ 65 juta. “Dan kelas atas yang berisi high network individuals juga meningkat tajam di Indonesia,” lanjut Suryo. Dikabarkan, jumlah high network individuals kini mencapai 100.000 jiwa dan bertumbuh lebih cepat daripada China.
High network individuals yang menjadi sasaran pedagang barang mewah ini memang sebagian besar adalah penduduk Jakarta. Namun, tak tertutup kemungkinan di wilayah luar Jakarta. “Di kota-kota besar, sudah banyak orang yang mempunyai kemampuan itu,” ungkap Suryo. Ia mencontohkan, Indonesia punya tingkat pembelian Ferrari terbanyak se-Asia Tenggara.
Memang sejak 2008, tercatat penjualan Ferrari di Indonesia meningkat 70% sejak 2008, hingga mencapai volume 1,1 juta unit pada 2012. Sebanyak 80% pembeli tinggal di Jakarta, sedangkan 10% lain di Bali, dan sisanya di Surabaya. Sebuah Ferrari tua, misalnya, bisa terjual seharga US$ 12-16 juta.
Meski Kadin belum mendata besar konsumsi barang mewah orang Indonesia, Suryo mengatakan bahwa mobil mewah mempunyai pasar terbesar di antara jenis barang mewah lainnya.